Syaichona Cholil Bangkalan merupakan seorang
ulama yang memiliki kontribusi yang sangat besar bagi pengembangan pendidikan
Islam di Indonesia. Berdasarkan penelitian Zamakhsyari Dhofier (1982), beliau merupakan salah seorang dari enam tokoh
ternama yang sangat menentukan warna jaringan intelektual pesantren di
Indonesia. Enam tokoh yang dimaksud yaitu Syaichona Cholil (Bangkalan), Syaikh
Ahmad Khatib (Minangkabau), Syaikh Nawawi al-Jawi (Banten), Syaikh KH. Mahfuz
at-Tirmisi (Termas, Pacitan), Syaikh KH. Abdul Karim (Banten), dan Syaikh KH.
M. Hasyim Asy’ari (Jombang).
Banyak pengasuh pesantren baik di Madura
ataupun di Jawa Timur yang menyebutkan bahwa Syaichona Cholil Bangkalan merupakan
leluhur intelektual dan spiritual mereka. Demikian itu, karena guru dari guru-guru
mereka pernah nyantri di pesantren yang diasuh oleh Syaichona Cholil. Begitu
juga, para tokoh pendiri NU seperti KH. M. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab
Chasbullah juga pernah nyantri kepada Syaichona Cholil. Martin van Bruinessen
dalam tulisannya Tarekat and Tarekat
Teachers in Madurese Society, keberhasilan Syaichona Cholil mencetak
kiai-kiai besar dan tokoh-tokoh pendiri NU merupakan prestasi terbesarnya
sehingga namanya begitu termasyhur melebihi ketika ia masih hidup. Karena
prestasinya itu, gelar “Syaichona”yang berarti “guru besar kami” menjadi laqab atau julukan khusus baginya.
Penulis : Mokh. Syaiful Bakhri
Ukuran A5, 200 hlm, Cet I 2022,
Harga Rp 75.000